Unit 4
Organisasi
kurikulum
Salah
satu hal yang penting dari kurikulum adalah organisasi kurikulum itu sendiri.
Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka
umum program-program pengajaran yang akan disampaikan kepada murid
(Nurgiyantoro, 1988:111). Menurut Nasution (1982:135), organisasi kurikulum
adalah pola atau bentuk bahan pelajaran yang disusun dan disampaikan kepada
murid-murid. Struktur program dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu struktur horizontal
dan struktur vertical. Struktur horizontal berkaitan dengan bagaimana
bahan/mata pelajaran diorganisasikan /disusun dalam pola-pola
tertentu.sedangkan struktur vertical berkaitan dengan sistem pelaksanaan
kurikulum di sekolah.
Subunit 1
“struktur horizontal
Struktur
Horizontal dalam kurikulum adalah suatu bentuk penyusunan bahan pelajaran yang
akan disampaikan kepada siswa. Terdapat 3 macam bentuk penyusunan kurikulum
yaitu separate-subject-curriculum,
correlated-curiculum dan integrated-curriculum.
·
separate-subject-curriculum
1.konsep dasar separate subject
curriculum
Konsep
ini merupakan bentuk kurikulum yang penyajian bahan pelajarannya dalam bentuk
bidang studi atau mata pelajaran tertentu. Masing-masing mata pelajaran
merupakan unit yang terpisah-pisah.
2. Kelebihan :
Ø Bahan
pelajaran tersajikan secara logis dan sistematis
Ø Organisasi
kurikulum sederhana serta mudah direncanakan dan dilaksanakan
Ø Kurikulum
mudah dinilai
Ø Memudahkan
guru sebagai pelaksana kurikulum
Ø Kurikulum
ini juga dipakai di perguruan tinggi
Ø Kurikulum
ini mudah diubah
3.Kelemahan :
Ø Mata
pelajaran terpisah-pisah
Ø Kurang
memperhatikan masalah kehidupan sehari-hari
Ø Cenderung
statistic dan ketinggalan zaman
Ø Tujuan
kurikulum sangat terbatas
·
Correlated-Subject
Curriculum
1.
Konsep
Dasar correlated Subject curriculum
Konsep ini merupakan
bentuk kurikulum yang dikembangkan dengan semangat menata/mengelola
keterhubungan antar berbagai mata pelajaran. Hal ini dilatarbelakangi oleh kenyataan
bahwa tidak mungkin kita membicarakan suatu mata pelajaran dengan tanpa sama
sekali menyinggung mata pelajaran yang lain.
Upaya menghubungkan
antar mata pelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut :
a) Menghubungkan
secara incidental
b) Menghubungkan
secara lebih erat dan terencana
c) Menghubungkan
beberapa mata pelajaran dengan menghilangkan batas yang ada
2. Kelebihan correlated curriculum
Ø Mendukung
keutuhan pengetahuan dan pengalaman belajar murid
Ø Memungkinkan
penerapan hasil belajar yang lebih fungsional
Ø Meningkatkan
minat belajar siswa
3. Kelemahan correlated curriculum
Ø Kurikulum
masih bersifat subject centered
Ø Kurang
memberikan pengetahuan yang sistematis dan mendalam
Ø Menuntut
pendekatan interdisipliner
·
Integrated
curriculum
1. Konsep Dasar integrated curriculum
Konsep
ini merupakan bentuk struktur program (kurikulum) yang menghilangkan
batas-batas antarmata pelajaran. Semua mata pelajaran dilebur menjadi satu
keseluruhan dalam bentuk unit. Oleh karena itu, kurikulum ini disebut juga
sebagai kurikulum unit.
Karakteristik
dari Integrated curriculum adalah :
a)
Merupakan kesatuan utuh bahan pelajaran
b)
Unit disusun berdasarkan kebutuhan anak
didik
c)
Dalam unit, anak dihadapkan dengan
berbagai situasi yang berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari yang berkaitan
dengan pelajaran disekolah
d)
Mendorong anak dengan melandaskan pada
teori-teori belajar
e)
Pelaksanaan unit memerlukan waktu yang
lebih lama.
2. Kelebihan Integrated curriculum
Ø Segala
hal yang dipelajari berkaitan erat satu sama lain
Ø Belajar
yang berdasarkan pada pengalaman, kematangan dan minat anak
Ø Memungkinkan
hubungan yang erat antara sekolah dan masyarakat
3. Kelemahan Integrated curriculum
Ø Tidak
mempunyai organisasi yang logis dan sistematis
Ø Para
guru umumnya tidak disiapkan untuk menjalankan kurikulum dalam bentuk unit
Ø Pelaksanaan
unit sangat memerlukan waktu,peralatan dan sarana dan prasarana
Ø Tidak
memiliki standar hasil belajar yang jelas
Subunit 2
“Struktur vertical
Struktur
vertical berhubungan dengan masalah sistem pelaksanaan kurikulum sekolah.
Pelaksanaan Kurikulum dengan/dan
Tanpa Sistem Kelas
1)
Sistem
Kelas
Pada sistem ini penerapan kurikulum dilaksanakan
melalui kelas-kelas tertentu.jadi bahan materi yang diperuntukan pada setiap
tingkat kelas berbeda-beda. Sistem kelas menuntut penjenjangan cakupan dan
urutan setiap mata pelajaran berdasarkan pertimbanganlogis dan psikologis.
2)
Sistem
Tanpa Kelas
pelaksanaan kurikulum ini tidak mengenal adanya
tingkat kelas-kelas tertentu. Setiap siswa diberi kebebasan untuk berpindah
program setiap waktu tanpa harus menunggu teman-temannya.hal ini terjadi bila
siswa telah merasa mampu dan siap diuji tentang penguasaan materi yang harus
diselesaikannyadalam setiap pgrogram.jadi siswa nisa memilih tingkat program
sesuai dengan kemampuannya. Dengan melihat kemungkinan yang ditimbulkan oleh
sistem ini ,tampaknya sulit untuk diterapkan di Indonesia yang umumnya
menggunakan sistem kelas.
3)
Kombinasi
Antara Sistem Kelas dan Tanpa Kelas
Dengan
sistem ini anak yang memiliki tingkat kepandaian
tertentu (tinggi)diberi kesempatan untuk terus maju, namun tidak berarti ia
meninggalkan kelasnya sama sekali.sistem ini disebut sistem pengjaran modul.
Dengan sistem modul anak yang memang mampu mempunyai kemungkinan dapat lebih
dahulu menamatkan sekolah dibandingkanteman-temannya.
Sistem Unit Waktu
Sistem
ini dikenal dalam pelaksanaan pendidikan adalah sistem caturwulan dan sistem
semester. Dalam sistem caturwulan ,
waktu 1 tahun dibagi menjadi 3 unit waktu masing-masing 4 bulanan yaitu
caturwulan I,II,dan III.setiap akhir caturwulan anak mendapatkan nilai hasil
belajar (rapor). Sedangkan sistem semester, 1 tahun terdapat 2 unit waktu yaitu
setiap 6 bulan,
Pengalokasian Waktu
Pengalokasian
waktu menyangkut jatah waktu untuk masing-masing mata pelajaran dan isi program
tiap mata pelajaran tersebut pada tiap tingkat sekolah.
a. Pengalokasian
waktu untuk setiap mata pelajaran
Pada dasarnya ada beberapa pertimbangan dalam
menentukan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran :
ü Besar
kecilnya suatu mata pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan .
ü Keluasan
, kompleksitas dan taraf kesulitan masing-masing mata pelajaran
ü Peranan
mata pelajaran dalam penyiapan lulusan suatu sekolah sesuai dengan misinya.
b. Pengalokasian
waktu untuk pokok-pokok bahasan tiap mata pelajaran
Penentuan jumlah waktu dalam satu semester untuk
setiap pokok bahasan juga mengalami masalah yang sama dengan pengalokasian
waktu untuk setiap mata pelajaran. Hal ini terjadi karena jam yang dialokasikan
untuk setiap mata pelajaran terkait dengan ketersediaan waktu untuk
menyampaikan keseluruhan pokok bahasan yang ada dalam mata pelajaran tersebut.
Subunit 3
Strategi pelaksanaan kurikulum
Strategi Pelaksanan kurikulum adalah
cara-cara yang harus ditempuh untuk melaksanakan suatu kurikulum sekolah,yang
meliputi pelaksanaan pengajaran/pembelajaran, penilaian, bimbingan dan
penyuluhan dan pengaturan kegiatan sekolah secara keseluruhan.
Pelaksanaan Penganjaran
Dalam interaksi pendidikan,
pelaksanaan pengajaran merupakan hal yang sangat penting. Dari pelaksanaan
pengajaran inilah hasil suatu proses pembelajaran dinilai berhasil atau
tidak.strategi pelaksanan pengajaran umumnya dalam bentuk tatap muka dikelas
yang dilakukan guru berdasarkan perencanaan pembelajaran yang disusun
sebelumnya (RPP).strategi pengajaran lainnya adalah sistem modul dan paket
belajar.
Pendekatan Keterampilan Proses
Pedekatan ini menekankan
terlaksananya komunikasi 2 arah dalam proses pembelajaran. Komunikasi 2 arah
mengindikasikan adanya peran serta aktif pada diri guru dan murid. Pada
keterampilan ini siswa didorong untuk mendapatka informasi, mengelolah,
mempergunakan dan mengomunikasikannya.
Kegiatan Kokurikuler dan
Ekstrakurikuler
Dalam pelaksanaan pendidikan
disekolah dikenal dengan adanya 3 kegiatan pokok yaitu kegiatan
intrakurikuler,kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Ketiganya merupakan satu
kesatuan utuh yang tak terpisahkan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan
secara keseluruhan pada suatu sekolah.
Kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan utama
persekolahan yang dilakukan dengan menggunakan jatah waktu yang telah
ditentukan dalam struktur program.kegiatan ini dilakukan guru dan siswa dalam
jam-jam pelajaran tiap hari. Kegiatan kokurikuler merupakan kegiatan yang
dimaksudkan untuk lebih memperdalam dan menghayati meteri pelajaran yang telah
dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler dalam kelas. Kegiatan ini dilakukan
secara individu atau kelompok.
Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan sebagai
kegiatan yang diarahkan untuk memperluas pengetahuan siswa, mengembangkan
nilai-nilai atau sikap menerapkan secara lebih lanjut pengetahuan yang telah
dipelajari dalam pelajaran program inti dan pilihan.kegiatan ini dilakukan
dengan memperhatikan minat dan bakat siswa seperti kegiatan
olahraga,penalran,seni dll.
Bimbingan Karier
Bimbingan karier merupakan kegiatan
bimbingan untuk membantu para siswa memahami dirinya sendiri,lingkungan dan
masa depannya.pelaksanaan bimbingan dapat dilakukan secara individual maupun kelompok.
Penilaian
Penilaian dimaksudkan untuk mengukur
sejauh mana tujuan pendidikan telah tercapai setelah berakhirnya kegiatan
pembelajaran. Penilaian ini harus bersifat objektif, menyeluruh dan
berkesinambungan. Dikaitkan dengan satuan meteri dan waktu pelaksanaan dalam
penilaian dikenal dengan penilain formatif,subsumatif, dan sumatif.
Administrasi dan Supervisi
Pendidikan
Administrasi pendidikan berhubungan
dengan pengaturan proses pembelajaran, peralatan pembelajaran, pemanfaatan dan
pemeliharaan gedung, perlengkapan, keuangan dll. Supervise pendidikan merupakan
bantuan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah untuk mengembangkan situasi
pembelajaran yang lebih baik.