Minyak Kayu Putih
Kayu
putih (malaleuca leucadebdra syn)merupakan pohon penghasil minyak kayu
putih. Berasal dari daun pohon kayu putih melalui beberapa proses penyulingan
baik secara tradisional maupun modern dengan menggunakan berbagai alat
penyulingan. Potensi minyak kayu putih berasal dari Maluku dan tersebar di
beberapa daerah yaitu di Pulau Seram (Desa Piru, Eti, Kaibobu, Waesala, kelang,
Allang Asaude dll), pulau Buru dan beberapa tempat lainnya.
Proses
penyulingan
·
Bahan Baku
Sebagai bahan
baku minyak kayu putih adalah daun pohon kayu putih yang sudah mencapai umur
lebih dari 6 bulan. Sebaiknya berumur anatara 6-12 bulan. Daun yang masih
terlalu mudah atau sudah terlampau tua akan menghasilkan rendemen minyak
sedikit denganmutu yang rendah pula. Temapat penimbunan daun sebelum disuling
sebaaiknya dibuat dan dibentuk rak-rak. Untuk mencegah fermentasi daun yang
menurunkan kandungan minyaknya, penundaan penyulingan sebaiknya tidak lebih
dari 6 hari.
·
Peralatan
Peralatan
yang diperlukan dalam rangka penyulingan minyak kayu putih adalah:
1.
Ketel
penyulingan
Adalah
tempat daun yang akan disuling dan bahan tersebut berhubungan langsung dengan
air dan uap. Ketel hasil rekayasa baristand industry Ambon terbuat dari
stainless steel dengan kapasitas 200kg.
2.
Bak
pendingin (Kondensor)
Pendingin
yang didalamnya terdapat pipa yang berfungsi merubah uap menjadi cair.
Kecepatan aliran uap yang keluar dari kondensor dipengaruhi panjang dan diameter pipa pendingin. Kondensasi yang
tidak sempurna menyebabkan air terbawak ke dalam minyak atau sebagian uap tidak
terkondensasi sehingga mengurangi rendemen minyak.
3.
Tungku
Tungku
merupakan hal yang penting dalam hal kebutuhan pembakaran, supaya dengan
menggunakan kayu bakar sedik dapat menghasilkan kalor yang besar.
4.
Alat
penampung minyak
Tempat
ini merupakan alat pemisah minyak dan air.
·
Proses Penyulingan
Penyulingan
minyak kayu putih merupakan proses hidrodifusi minyak yang melarut dahulu ke
dalam air mendidih dan keluar dari sel secara osmosa. Pada proses penguapan air
bersama uap minyak kayu putih keluar dan masuk pendingin kemudian diembunkan
menjadi fase cair kembali. Untuk alat penyulingan minyak kayu putih digunakan 1
unitalat industry. Bahan baku diletakan di saringan. Pada bagian bawah terdapat
kuali berisi air yang akan menyalurkan uap panas ke dalam bahan melalui lubang
saringan. Lama penyulingan 6 jam, rendaman 0,9 – 1,0 % atau 4 jam dari tetesan
pertama
·
Kegunaan
Sebagian
besar masyarakat Indonesia telah menganal minyak kayu putih, sehingga
penggunaannya juga telah meluas. Di samping dapat digunakan sebagai obat
tradisional dalam negeri, minyak kayu putih juga merupakan salah satu eksport
komoditi. Kegunaannya untuk mengobati gatal-gatal, menghilangkan rasa kembung
pada perut, masuk angin, obat antiseptic dan pembuatan obat kumur, pasta gigi
dan tablet tertentu.
Sumber: Dinas Perindustrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar