Senin, 15 Agustus 2016

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Asisted Individually (TAI) dan Penerapannya di Kelas



Model Kooperatif  Tipe Team Asisted  Individually (TAI)
1.      Pengertian Model kooperatif Tipe TAI
Team Asisted Individually (TAI) adalah salah satu jenis pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Frase Team Asisted Individually dapat diterjemahkan sebagai “Bantuan Individual Dalam Kelompok (BIDaK)”.Model pembelajaran kooperatif TAI ini sering dimaknai sebagai Team Accelerated Instruction.
Model kooperatif tipe Team Asisted Individually (TAI) merupakan pembelajaran kooperatif yang pada pelaksanaaannya siswa dibagi  ke dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Salah satu point penting yang harus diperhatikan untuk membentuk kelompok yang heterogen di sini adalah kemampuan akademik siswa. Masing-masing kelompok dapat beranggotakan 4-5 orang siswa. Sesama anggota kelompok berbagi tanggung jawab.
Model kooperatif tipe Team Asisted Individuallyatau Team Accelerated Instruction(TAI) merupakan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Pada model pembelajaran kooperatif ini, siswa biasanya belajar menggunakan LKS (lembar kerja siswa) secara berkelompok.Mereka kemudian berdiskusi untuk menemukan atau memahami konsep-konsep. Setiap anggota kelompok dapat mengerjakan satu persoalan (soal) sebagai bentuk tanggung jawab bersama. Penerapan model kooperatif tipe Team Asisted Individually lebih menekankan pada penghargaan kelompok, pertanggung jawaban individu dan memperoleh kesempatan yang sama untuk berbagi hasil bagi setiap anggota kelompok.

2.      Keunggulan dan Kelemahan Model Kooperatif Tipe Team Asisted Individually (TAI)
F Keunggulan model kooperatif tipe Team Asisted Individually (TAI)
1)        Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalahnya.
2)        Siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya.
3)        Adanya tanggung jawab dalam kelompok dalam menyelesaikan permasalahannya.
4)        Siswa diajarkan bagaiman bekerja sama dalam suatu kelompok.
5)        Mengurangi kecemasan (reduction of anxiety).
6)        Menghilangkan perasaan “terisolasi” dan panik.
7)        Menggantikan bentuk persaingan(competition) dengan saling kerjasama (cooperation).
8)        Melibatkan siswa untuk aktif dalam proses belajar.
9)        Mereka dapat berdiskusi (discuss), berdebat (debate), atau menyampaikan gagasan, konsep, dan keahlian sampai benar-benar memahaminya.
10)    Mereka memiliki rasa peduli (care), rasa tanggung jawab (take responsibility)terhadap teman lain dalam proses belajarnya.
11)    Mereka dapat belajar menghargai (learn to appreciate) perbedaan etnik (ethnicity), perbedaan tingkat kemampuan (performance level), dan cacat fisik (disability).
F Kelemahan model kooperatif tipe Team Asisted Individually (TAI)
a)         Tidak ada persaingan antar kelompok.
b)        Siswa yang lemah dimungkinkan menggantungkan pada siswa yang pandai.
c)         Terhambatnya cara bepikir siswa yang mempunyai kemampuan lebih terhadap siswa yang kurang.
d)        Memerlukan periode lama.
e)         Sesuatu yang harus dipelajari dan dipahami belum seluruhnya dicapai siswa.
f)         Bila kerjasama tidak dapat dilaksanakan dengan baik, yang bekerja hanyalah beberapa murid yang pintar dan yang aktif saja.
g)        Siswa yang pintar akan merasa keberatan karena nilai yang kelompok.
3.      Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Asisted Individually (TAI)
Penerapan model kooperatif tipe Team Asisted Individually (TAI) dalam proses pembelajaran sebagai berikut.
a.            Placement Test
Pada langkah ini, guru memberikan tes awal (pre-test) kepada siswa. Cara ini bisa digantikan dengan mencermati rata-rata nilai harian atau nilai pada bab sebelumnya yang diperoleh siswa sehingga guru dapat mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu.
b.           Teams
Merupakan langkah yang cukup penting dalam penerapan model pembelajaran kooperatif TAI. Pada tahap ini guru membentuk kelompok-kelompok yang bersifat heterogen yang terdiri atas 4 - 5 siswa.
c.            Teaching Group
Guru memberikan materi secara singkat menjelang pemberian tugas kelompok.
d.           Student Creative
Pada langkah ketiga, guru perlu menekankan dan menciptakan persepsi bahwa keberhasilan setiap siswa (individu) ditentukan oleh keberhasilan kelompoknya.
e.            Team Study
Pada tahapan team study siswa belajar bersama dengan mengerjakan tugas-tugas dari LKS yang diberikan dalam kelompoknya. Pada tahapan ini guru juga memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkan, dengan dibantu siswa-siswa yang memiliki kemampuan akademis bagus di dalam kelompok tersebut yang berperan sebagai peer tutoring (tutor sebaya).
f.         Fact test
Guru memberikan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa, misalnya dengan memberikan kuis dan sebagainya.
g.           Team Score dan Team Recognition
Selanjutnya, guru memberikan skor pada hasil kerja kelompok dan memberikan “gelar” penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas. Misalnya, dengan menyebut mereka sebagai “kelompok OK”, kelompok LUAR BIASA”, dan sebagainya.
h.           Whole-Class Units
Langkah terakhir, guru menyajikan kembali materi oleh guru kembali diakhir bab dengan strategi pemecahan masalah untuk seluruh siswa di kelasnya.

Semoga bermanfaat guys.. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar