Model
Kooperatif Tipe Team Asisted Individually
(TAI)
1.
Pengertian Model
kooperatif Tipe TAI
Team Asisted Individually (TAI) adalah salah satu jenis
pembelajaran kooperatif (cooperative
learning). Frase Team Asisted
Individually dapat diterjemahkan sebagai “Bantuan Individual Dalam Kelompok
(BIDaK)”.Model pembelajaran kooperatif TAI ini sering dimaknai sebagai Team Accelerated Instruction.
Model kooperatif tipe Team
Asisted Individually (TAI) merupakan pembelajaran kooperatif yang pada
pelaksanaaannya siswa dibagi ke dalam
kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Salah satu point penting yang harus
diperhatikan untuk membentuk kelompok yang heterogen di sini adalah kemampuan
akademik siswa. Masing-masing kelompok dapat beranggotakan 4-5 orang siswa. Sesama
anggota kelompok berbagi tanggung jawab.
Model kooperatif tipe Team
Asisted Individuallyatau Team
Accelerated Instruction(TAI) merupakan strategi pembelajaran yang berpusat
pada siswa (student centered). Pada
model pembelajaran kooperatif ini, siswa biasanya belajar menggunakan LKS
(lembar kerja siswa) secara berkelompok.Mereka kemudian berdiskusi untuk
menemukan atau memahami konsep-konsep. Setiap anggota kelompok dapat
mengerjakan satu persoalan (soal) sebagai bentuk tanggung jawab bersama.
Penerapan model kooperatif tipe Team
Asisted Individually lebih menekankan pada penghargaan kelompok,
pertanggung jawaban individu dan memperoleh kesempatan yang sama untuk berbagi
hasil bagi setiap anggota kelompok.
2. Keunggulan dan Kelemahan Model Kooperatif Tipe Team Asisted Individually (TAI)
F Keunggulan model kooperatif tipe Team Asisted Individually (TAI)
1)
Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan
masalahnya.
2)
Siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan
keterampilannya.
3)
Adanya tanggung jawab dalam kelompok dalam menyelesaikan
permasalahannya.
4)
Siswa diajarkan bagaiman bekerja sama dalam suatu kelompok.
5)
Mengurangi kecemasan
(reduction of anxiety).
6)
Menghilangkan perasaan “terisolasi” dan panik.
7)
Menggantikan bentuk persaingan(competition) dengan saling kerjasama (cooperation).
8)
Melibatkan siswa untuk aktif dalam proses belajar.
9)
Mereka dapat berdiskusi (discuss),
berdebat (debate), atau
menyampaikan gagasan, konsep, dan keahlian sampai benar-benar memahaminya.
10) Mereka memiliki rasa peduli (care), rasa tanggung jawab (take responsibility)terhadap teman lain
dalam proses belajarnya.
11) Mereka dapat belajar menghargai (learn to appreciate) perbedaan etnik (ethnicity), perbedaan tingkat kemampuan
(performance level), dan cacat fisik (disability).
F Kelemahan model kooperatif tipe Team Asisted Individually (TAI)
a)
Tidak ada persaingan antar kelompok.
b)
Siswa yang lemah dimungkinkan menggantungkan pada siswa
yang pandai.
c)
Terhambatnya cara bepikir siswa yang mempunyai kemampuan
lebih terhadap siswa yang kurang.
d)
Memerlukan periode lama.
e)
Sesuatu yang harus dipelajari dan dipahami belum seluruhnya
dicapai siswa.
f)
Bila kerjasama tidak dapat dilaksanakan dengan baik, yang
bekerja hanyalah beberapa murid yang pintar dan yang aktif saja.
g)
Siswa yang pintar akan merasa keberatan karena nilai yang
kelompok.
3.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Asisted Individually (TAI)
Penerapan model kooperatif tipe Team Asisted Individually (TAI) dalam proses pembelajaran sebagai
berikut.
a.
Placement Test
Pada
langkah ini, guru memberikan tes awal (pre-test) kepada siswa. Cara ini
bisa digantikan dengan mencermati rata-rata nilai harian atau nilai pada bab
sebelumnya yang diperoleh siswa sehingga guru dapat mengetahui kelemahan siswa
pada bidang tertentu.
b.
Teams
Merupakan
langkah yang cukup penting dalam penerapan model pembelajaran kooperatif TAI.
Pada tahap ini guru membentuk kelompok-kelompok yang bersifat heterogen yang
terdiri atas 4 - 5 siswa.
c.
Teaching Group
Guru memberikan materi secara
singkat menjelang pemberian tugas kelompok.
d.
Student Creative
Pada
langkah ketiga, guru perlu menekankan dan menciptakan persepsi bahwa
keberhasilan setiap siswa (individu) ditentukan oleh keberhasilan kelompoknya.
e.
Team Study
Pada
tahapan team study siswa belajar
bersama dengan mengerjakan tugas-tugas dari LKS yang diberikan dalam
kelompoknya. Pada tahapan ini guru juga memberikan bantuan secara individual
kepada siswa yang membutuhkan, dengan dibantu siswa-siswa yang memiliki
kemampuan akademis bagus di dalam kelompok tersebut yang berperan sebagai peer tutoring (tutor sebaya).
f.
Fact test
Guru
memberikan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa, misalnya
dengan memberikan kuis dan sebagainya.
g.
Team Score dan Team Recognition
Selanjutnya,
guru memberikan skor pada hasil kerja kelompok dan memberikan “gelar”
penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang
dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas. Misalnya, dengan menyebut
mereka sebagai “kelompok OK”, kelompok LUAR BIASA”, dan sebagainya.
h.
Whole-Class Units
Langkah
terakhir, guru menyajikan kembali materi oleh guru kembali diakhir bab dengan
strategi pemecahan masalah untuk seluruh siswa di kelasnya.
Semoga bermanfaat guys.. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar