A.
Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two
Stray
1.
Pengertian
Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two
Stray
Menurut Lie (Suryani dkk, 2012: 80)
pembelajaran kooperatif adalah pendekatan yang berfokus pada penggunaan
kelompok-kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi
belajar untuk mencapai tujuan. Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan
suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan.
Pembelajaran Kooperatif
muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep
yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin
bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang
kompleks (Trianto, 2009: 56).
Pembelajaran kooperati adalah suatu
system yang didalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait.
Elemen-elemen itu adalah : 1) saling ketergantungan positi, 2) interaksi tatap
muka, 3) akuntabilitas individu, 4) keterampilan untuk menjalin hubungan antar
pribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan Sugiyanto
(Suryani dkk, 2012: 81).
Menurut Suryani (2012: 80) dalam
pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang mendorong siswa merasa
saling membutuhkan. Pembelajaran kooperatif mencciptakan interaksi yang asah,
asih dan asuh sehingga tercipta masyarakat belajar.
Salah
satu model pembelajaran kooperatif adalah model two stay two stray. “Dua tamu dua tinggal”. Struktur two stay two stray yaitu salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok membagikan
hasil dan informasi kepada kelompok lain. Hal ini dilakukan karena banyak
kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu.
Siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa yang
lain. Padahal dalam kenyataan hidup di luar sekolah, kehidupan dan kerja
manusia saling bergantung satu sama lainnya.
2.
Tujuan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray
Dalam
model pembelajaran ini siswa dihadapkan pada kegiatan mendengarkan apa yang
diutarakan oleh temannya ketika sedang bertamu. Dalam model pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray
ini memiliki tujuan yang sama dengan pendekatan pembelajaran kooperatif yang
telah di bahas sebelumnya. Siswa di ajak untuk bergotong royong dalam menemukan
suatu konsep. Penggunaan model pembelajaran kooperatif two stay two stray akan mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam
berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi
yang dijelaskan oleh teman. Selain itu, alasan menggunakan model pembelajaran two stay two stray ini karena terdapat
pembagian kerja kelompok yang jelas tiap anggota kelompok, siswa dapat
bekerjasama dengan temannya, dapat mengatasi kondisi siswa yang ramai dan sulit
diatur saat proses belajar mengajar.
Ketika
siswa menjelaskan materi yang dibahas oleh kelompoknya, maka tentu siswa yang
berkunjung tersebut melakukan kegiatan menyimak atas apa yang di jelaskan oleh
temannya. Demikian juga ketika siswa kembali ke kelompoknya untuk menjelaskan
materi apa yang di dapat dari kelompok yang dikunjungi. Siswa yang kembali
tersebut menjelaskan materi yang di dapat dari kelompok lain, siswa yang
bertugas menjaga rumah menyimak hal yang dijelaskan oleh temannya.
Sedangkan
tanya jawab dapat dilakukan oleh siswa dari kelompok satu dan yang lain, dengan
cara mencocokan materi yang didapat dengan materi yang disampaikan. Dengan
begitu, siswa dapat mengevaluasi sendiri, seberapa tepatkah pola pikirnya
terhadap suatu konsep dengan pola pikir nara sumber. Kemudian bagi guru atau
peneliti, menjadi acuan evaluasi berapa persenkah keberhasilan penggunaan model
pemelajaran kooperatif two stay two stray.
3.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Two Stay Two Stray
Adapun
langkah-langkah model pembelajaran two
stay two stray Lie (Suryani, 2002: 60-61)
adalah sebagai berikut.
a. Siswa bekerja sama dalam kelompok
berempat seperti biasa.
b. Setelah selesai, dua siswa dari
masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu
ke kelompok yang lain.
c. Dua siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas
membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.
d. Tamu mohon diri dan kembali ke
kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
e. Kelompok mencocokkan dan membahas
hasil-hasil kerja mereka.
4.
Kelebihan dan Kelemahan Model
Pembelajaran Two Stay Two Stray
Adapun kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran two stay two stray adalah sebagai
berikut.
1.
Kelebihan model pembelajaran two stay two stray
a.
Dapat
diterapkan pada semua kelas atau tingkatan.
b.
Kecenderungan
belajar siswa menjadi lebih bermakna.
c.
Lebih
berorientasi pada keaktifan.
d.
Diharapkan
siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya.
e.
Menambahkan
kekompakan dan rasa percaya diri siswa.
f.
Kemampuan
berbicara siswa dapat ditingkatkan.
g.
Membantu
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
2.
Kelemahan model pembelajaran two stay two stray
a.
Membutuhkan
waktu yang lama.
b.
Siswa
cenderung tidak mau
c.
Dapat
diterapkan pada semua kelas/tingkatan
d.
Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih
bermakna
e.
Lebih berorientasi pada keaktifan.
f.
Diharapkan
siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya
g.
Menambah
kekompakan dan rasa percaya diri siswa.
h.
Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan.
i.
Membantu
meningkatkan minat dan prestasi belajar
Untuk mengatasi kekurangan pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray,
maka sebelum pembelajaran guru terlebih dahulu mempersiapkan dan membentuk
kelompok-kelompok belajar yang heterogen ditinjau dari segi jenis kelamin dan
kemampuan akademis. Berdasarkan sisi jenis kelamin, dalam satu kelompk harus
ada siswa laki-laki dan perempuannya. Jika berdasarkan kemampuan akademis maka
dalam satu kelompok terdiri dari satu orang berkemampuan akademis tinggi, dua
orang dengan kemampuan sedang dan satu lainnya dari kelompok kemampuan akademis
kurang. Pembentukan kelompok heterogen memberikan kesempatan untuk saling
mengajar dan saling mendukung sehingga memudahkan pengelolaan kelas karena
dengan adanya satu orang yang berkemampuan akademis tinggi yang diharapkan bisa
membantu anggota kelompok yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar