Pendekatan Keterampilan Proses
1. Pengertian Keterampilan Proses
Keterampilan proses adalah
keterampilan memproses informasi yang diwarnai dengan prinsip – prinsip Cara
Belajar Siswa Aktif yang secara umum hampir sama dengan pembelajaran
kontekstual (contextual Teaching and
Learning/CTL) seperti yang termuat dalam kurikulum 2004 dan 2006. Pendekatan keterampilan proses pada
hakekatnya adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang berfokus
pada pelebatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil
belajar (Conny, 1992).
Pendekatan keterampilan proses akan
efektif jika sesuai dengan kesiapan intelektual. Oleh karena itu pendekatan
keterampilan proses harus tersusun menurut urutan yang logis sesuai dengan
tingkat kemampuan dan pengalaman siswa.dengan demikian keberhasilan anak dalam
belajar matematika menggunakan pendekatan keterampilan proses adalah suatu
perubahan tingkah laku dari seorang anak yang belum paham terhadap permasalahn
matematika yang sedang dipelajari sehingga menjadi paham dan mengerti
permasalahannya.
Berdasarka uraian tersebut ,
terlihat bahwa kelebihan dari pendekatan keterampilan proses dan proses
pembelajaran antara lain :
1. Siswa terlibat langsung
dengan objek nyata sehingga dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran.
2. Siswa menemukan sendiri
konsep-konsep yang dipelajari
3. Melatih siswa untuk lebih
berfikir kritis
4. Melatih siswa untuk
bertanya dan terlibat lebih aktif dalam
pembelajaran.
5. Mendorong siswa untuk menemukan
konsep-konsep baru
6. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk belajar menggunakan metode ilmiah.
Dalam membahas pendekatan keterampilan proses,
prinsip-prinsip tentang pendekatan tersebut menjadi hal mutlak yang harus
dipahami. Hal yang terpenting yaitu bahwa dalam pembelajaran yang dilakukan
orientasinya tidak hanya produk belajar yang dirumuskan dalam tujuan
pembelajaran saja, melainkan lebih dari itu. Pembelajaran yang dilakukan juga
dirahkan pada bagaimana memperoleh hasil belajar atau bagaimana proses menca[ai
tujuan pembelajaran yang diharapkan terpenuhi.
Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat sejumlah prinsip –
prinsip pendekatan keteramilan proses menurut Conny (1992) meliputi :
1. Kemampuan mengamati
2. Kemampuan menghitung
3. Kemampuan mengukur
4. Kemampuan
mengklasifikasikan
5. Kemampuan menghubungkan
6. Kemampuan membuat prediksi
(ramalan)
7. Kemampuan melaksanakan
penelitian
8. Kemampuan mengumpulkan dan
menganalisis data
9. Kemampuan
menginterpretasikan data
10. Kemampuan
mengkomunikasikan hasil
- Kemampuan Mengamati
Mengamati
merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting untuk memperoleh
pengetahuan. Kegiatan ini tidak hanya sekedar melihat tetapi juga dengan
memanfaatkan kemampuan panca inderayang mungkin biasa digunakan untuk
memperlihatkan hal yang diamati, kemudian mencatat apa yang diamati,
memilah-milah bagiannya berdasarkan kriteria tertentu, juga berdasarkan tujuan
pengamatan , serta mengolah hasil pengamatan dan menuliskan hasilnya.
- Kemampuan Menghitung
Kemampuan
ini sangat penting karena dapat melibatkan semua aktivitas kehidupan siswa
dimana saja.
- Kemampuan Mengukur
Dapat diartikan sebagai membandingkan yang diukur dengan
satuan ukuran tertentu yang telah ditetapkan.
- Kemampuan Mengklasifikasi
Kemampuan
ini merupakan kemampuan mengelompokkan atau menggolongkan sesuatu yang berupa
benda, fakta, informasi dan gagasan. Pengelompokan ini berdarsarkan
karakteristik atau ciri-ciri yang sam dalam tujuan tertentu, baik dalam
kegidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
- Kemampuan Menemukan Hubungan
Kemampuan
ini merupakan kemampuan penting yang perlu dikuasai oleh siswa. Yang termasuk
dalam kemampuan ini adalah fakta, informasi, gagasan, pendapat, ruang dan
waktu. Kesemuanya merupakan variable untuk menentukan hebungan antara sikap dan
tindakan yang sesuai.
- Kemampuan Membuat Prediksi (Ramalan)
Dalam
teori penelitian, kemampuan membuat ramalan disebut juga kemampuan menyusun
hipotesis. Hipotesis adalah suatu perkiraan yang beralasan untuk menerangkan
suatu kejadian tau pengamatan tertentu.
- Kemampuan Melaksanakan Penelitian (Percobaan)
percobaan bagi peserta didik, berarti mereka
terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat ilmiah dan
kegiatan-kegiatan pemecahan masalah. Ketrampilan percobaan atau eksperimen merupakan salah satu ketrampilan terintegrasi,
artinya membutuhkan ketrampilan-ketrampilan lain dalam pelaksanaannya.
- Kemampuan Mengumpulkan Dan Menganalisis Data
Kemampuan
ini merupakan bagian dari kemampuan untuk melaksanakan penelitian. Dalam
kemampuan ini, siswa perlu menguasai bagaimana cara-cara mengumpulkan data
dalam penelitian baik kuantitatif maupun kualitatif.
- Kemampuan Menginterpretasikan Data
Dalam
kemampuan ini siswa perlu menginterpretasikan hasil yang diperoleh dan
disajikan dalam bentuk table, diagram, grafik
atau histogram.
- Kemampuan Mengkomunikasikan Hasil
Dalam
kemampuan ini siswa dilatih untuk bagaimana mengkomunikasikan hasil penemuannya
kepada orang lain dalm bentuk laporan penelitian atau juga karangan.
3. Implementasi Keterampilan
Proses
A. Pengorganisasian Kelas
Pengorganisasian kelas merupakan
serangkaian kegiaan yang dilaksanakan guru dalam mengatur kelas. Pendekatan ini
menghendaki para gur dapat mengorganisasikan kelas sebaik-baiknya sehingga
dapat tercipta suasana kelas yang memungkinkan siswa belajar dengan baik.
Kegiaan ini meliputi pengelolaan kelas secara fisik maupun nonfisik.
Secara fisik antara lain berupa
pengaturan ruang kelas yang meliputi empat duduk siswa, leak papan tulis,
rak-rak buku, lemari dan media pembelajaran. Sedangkan pengorganisasian kelas
yang bersifat nonfisik meliputi pengelolaan suasana kelas yang memungkinkan
anak merasa aman, gembira, bersemangat, dan bergairah untuk belajar.
Suasana ini dapat tercipta, anatara
lain dengan cara sebagai berikut :
1) Komunikasi yang tercipta
hendaknya multiarah.
2) Jam belajar harus
dikelolah secara efektif dan efisien
3) Pengelompokkan siswa
hendaknya memperhatikan masalah yang akan dibahas siswa, kemampuan siswa, jenis
kelamin siswa, kemudahan hubungan antara siswa, minat siswa, sifat kelompok dan
jumlah anggota kelompok.
B.
Metode dan Teknik Belajar Mengajar
Dalam pengembangan
matematika, metode diartikan sebagai sisem perencanaan perencanaan matematika
secara menyeluruh untuk memilih, mengorganisasikan dan menyajikan materi
pelajaran matematiak secara teratur. Sedangkan teknik diartikan sebagai metode
aau sistem mengajar sesuatu.
Secara garis besar menurut
Sudjana (1989), mengenalkan beberapa teknik penyajian pembelajaran yang sering
digunakan adalah :
a) Ceramah
b) Diskusi
c) Resitasi (penugasan)
D. Penilaian
Pada pendekatan
keterampilan proses, baik hasil maupun proses perlu dinilai oleh para guru.
Penilaian hasil dapat dilakukan dengan bentuk tes yang biasa dilakukan oleh
seorang guru seperti, tes pilihan ganda, benar salah, tes dengan jawaban
ringkas, penulisan esai, penyelesaian soal, pelaksanaan eksperimen, dan
penegerjaan tugas tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar