Model Reciprocal Teaching
1.
Pengertian Reciprocal
Teaching
Reciprocal
teaching adalah
model pembelajaran berupa kegiatan mengajarkan materi kepada teman. Pada model pembelajaran ini siswa berperan
sebagai “guru” untuk menyampaikan materi kepada teman-temannya sementara itu,
guru berperan sebagai model yang menjadi fasilitator dan pembimbing yang
melakukan scaffolding. Scaffolding
adalah bimbingan yang diberikan oleh orang yang lebih tahu kepada orang yang
kurang tahu atau belum tahu (Shoimin, 2014:153). Menurut Palinscar (1986) reciprocal teaching mengandung 4
strategi.
a. Questions
generating
Dalam
strategi ini, siswa diberi kesempatan untuk membuat pertanyaan terkait materi
yang akan di bahas. Pertanyaan tersebut
diharapkan akan dapat mengungkap penguasaan konsep terhadap materi yang sedang
dibahas.
b. Clarrifying
Strategi
clarrifying ini merupakan kegiatan
penting saat pembelajaran, terutama bagi siswa yang mempunyai kesulitan dalam
memahami suatu materi. Siswa dapat
bertanya kepada guru tentang konsep yang dirasa masih sulit atau belum bisa
dipecahkan bersama kelompoknya. Selain
itu, guru juga dapat mengklarifikasikan konsep dengan memberikan pertanyaan
kepada siswa.
c. Predicting
Strategi ini merupakan strategi dimana siswa melakukan
hipotesis atau perkiraan mengenai konsep apa yang akan didiskusikan selanjutnya
oleh penyaji.
d. Summarizing
Dalam
strategi ini terdapat kesempatan bagi siswa untuk mengidentifikasikan dan
mengintegrasikan informasi-informasi yang terkandung dalam materi.
Kekuatan-kekuatan
model reciprocal teaching sebagai
berikut.
§
Siswa dalam mepresentasikan idenya.
§
Oriantasi pembelajaran adalah
investigasi dan penemuan. Denagn menemukan dan menyelidiki sendiri konsep
sedang dibahas, siswa akan lebih mudah dalam mengingat suatu konsep. Pengertian
siswa tentang suatu konsep Melatih kemampuan siswa belajar mandiri sehingga
kemampuan dalam belajar mandiri dapat ditingkatkan.
§ Melatih
siswa untuk menjelaskan kembali materi yang dipelajari kepada pihak lain.
Dengan demikian, penerapan model pembelajaran ini dapat dipakai pun merupakan
pengertian yang benar-benar dipahami oleh siswa.
Jadi,
reciprocal teaching adalah suatu
model pembelajaran dimana siswa diberi kesempatan untuk mempelajari materi
terlebih dahulu. Kemudian, siswa
menjelaskan kembali materi yang dipelajari kepada siswa yang lain. Guru hanya bertugas sebagai fasilitator dan
pembimbing dalam pembelajaran, yaitu meluruskan atau memberi penjelasan
mengenai materi yang tidak dapat dipecahkan secara mandiri oleh siswa.
2.
Langkah-langkah
Model Reciprocal Teaching
Sintaks
model reciprocal teaching sebagai
berikut:
a.
Mengelompokkan siswa dan diskusi
kelompok siswa dikelompokkan menjadi kelompok kecil.
Pengelompokkan siswa didasarkan pada kemampuan setiap siswa.
Hal ini bertujuan agar kemampuan setiap kelompok yang terbentuk hampir sama.
Setelah kelompok terbentuk, mereka diminta untuk mendiskussikan student worksheet yang telah diterima.
b.
Membuat pertayaan (Quation Generating)
Siwa
membuat pertanyaan tentang yang dibahas kemudian menyampaikannya di depan
kelas.
c.
Menyajikan hasil karja kelompok
Guru
menyuruh salah satu kelompok untuk menjelaskan hasil temuannya di depan kelas,
sedangkan kelompok yang lain menanggapi atau bertanya tentang hasil temuan yang
disampaikan.
d.
Mengklarifikasi permasalahan (clarifying)
Siswa
diberi kesempatan tentang materi yang di anggap sulit kepada guru. Guru berusaha menjawab dengan memberi
pertanyaan pancingan. Selain itu, guru
mengadakan Tanya jawab terkait materi yang dipelajari untuk mengetahui sejauh
mana tingkat pemahaman konsep siswa.
e.
Memberi soal latihan yang memuat soal
pengembangan (predicting)
Siswa
mendapat soal latihan dari guru untuk dikerjakan secara individu. Soal ini memuat soal pengembangan dari materi
yang akan dibahas. Hal ini dimaksudkan
agar siswa dapat memprediksi materi apa yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya.
f.
Menyimpulkan materi yang dipelajari (Summarizing)
Siswa
diminta untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas.
2.3.3. Kelebihan dan Kelemahan Model Reciprocal Teaching
a.
Kelebihan
§ Mengembangkan
kreativitas siswa.
§ Memupuk
kerja sama antar siswa.
§ Siswa
belajar dengan mengerti.
§ Karena
belajar dengan mengerti, siswa tidak mudah lupa.
§ Siswa
belajar dengan mandiri.
§ Siswa
termotivasi untuk belajar.
§ Menumbuhkan
bakat siswa terutama dalam berbicara dan mengembangkan sikap.
§ Siswa
lebih memerhatikan pelajaran menghayati sendiri.
§ Memupuk
keberanian berpendapat dan berbicara di depan kelas.
§ Melatih
siswa untuk menganalisis masalah da mengambil kesimpulan dalam waktu singkat.
§ Menumbuhkan
sikap menghargai guru karena siswa akan
merasakan perasaan guru pada saat mengadakan pembelajaran terutama pada
saat siswa ramai atau kurang memerhatikan.
§ Dapat
digunakan untuk materi pelajaran yang banyak dan alokasi waktu yang terbatas.
b.
Kelemahan
§ Adanya
kekurangan-sungguhan para siswa yang berperan sebagai guru menyebabkan tujuan
tak tercapai.
§ Pendengar
(siswa yang tak berperan) sering menertewakan tingkah laku siswa yang menjadi
guru sehingga merusak suasana.
§ Kurangnya
perhatian siswa kepada pelajaran yang hanya memerhatikan aktivitas siswa yang
berperan sebagai guru membuat kesimpulan terakhir sulit tercapai.
§ Butuh
waktu yang lama.
§ Sangat
sulit diterapkan jika pengetahuan siswa tentang materi prasyarat kurang.
§ Adakalanya
siswa tidak mampu akan semakin tidak suka dengan pelajaran tersebut.
§ Tidak
mungkin seluruh siswa akan mendapat giliran untuk menjadi “guru siswa”
(Shoimin, 2014:153-157).
Nantikan model-model pembelajaran lain yang akan saya post ya,, semoga bermanfaat
Merit Casino Review【VIP】Bonuses & Promotions
BalasHapusThe online casino is one หาเงินออนไลน์ of the biggest in the world and its platform has a lot to offer to punters. With a very fair and 바카라사이트 impartial review and exclusive 메리트카지노 bonus offers