BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan Negara (UU Sisdiknas, 2003 pasal 1). Inti
dari pendidikan adalah proses pembelajaran, yaitu suatu usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan karakter yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman interaksi dengan lingkungannya. Proses
pembelajaran dipengaruhi oleh sistem yang didalamnya terdapat sejumlah
komponen. Komponen tersebut antara lain kurikulum, tenaga pengajar, perumusan
tujuan, pemilihan dan penyusunan materi, penggunaan strategi pembelajaran yang
efektif, penggunaan media yang tepat, dan pelaksanaan evaluasi yang benar.
Menurut Nurcholis Madjid
(2011), yang mengatakan bahwa pendidikan merupakan investasi terbaik bangsa ini
ke depan, investasi itu baru dipetik hasilnya mungkin dua puluh lima tahun
mendatang atau bahkan satu generasi upaya ini membutuhkan proses panjang, dan
harus dilakukan dengan sungguh-sungguh,konsisten, dan intensif, dan investasi
tersebut harus di kembangkan karena tantangan globalisasi. Menurut Tilaar
(2011) , globalisasi yang sedang dan
akan di hadapi oleh masyarakat indonesia semakin intens, karena menuntut
bagaimana mengelola sistem pendidikan nasional agar dapat dejalan dengan
dinamika global yang sedang terjadi.sudah menjadi fakta bahwa negara yang besar
adalah negara yang memiliki sumber daya manusia (SDM)yang berkualitas. Fakta
ini mementahkan arah pembangunan suatu bangsa yang banyak menekankan pada
perkembangan aumber daya alam (SDA). Jepang, korea, dan singapura merupakan
contoh nyata negara yang tidak memilki sumber daya alam(SDA) yang melimpah
tetapi menjadi negara maju karena memiliki sumber daya manusia(SDM) yang
berkualitas, peningkatan layanan kualitas pendidikan merupakan satu-satunya
langkah pengembangan sumber daya manusia(SDM).
Seiring
kurikulum yang mengalami pergantian, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun
2004 hingga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 kelas XI
sudah dibagi Jurusan/Program studi yaitu IPA, IPS, dan IPB. Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Menengah Atas (SMA) akan dipelajari mata
pelajaran jurusan tersebut antara lain ekonomi yang didalamnya terdapat
akuntansi, geografi, sosiologi, dan sejarah disamping mata pelajaran umum
lainnya.
Kedudukan
akuntansi adalah merupakan bagian dari mata pelajaran ekonomi, khusus untuk
kelas XI IPS ekonomi dipelajari pada semester satu sedangkan akuntansi pada
semester dua. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) materi
akuntansi untuk kelas XI adalah siklus akuntansi perusahaan jasa, dengan
memiliki satu Standar Kompetensi yaitu memahami siklus akuntansi perusahaan
jasa dan juga memiliki tujuh kompetensi dasar yaitu : 1.1 mendeskripsikan akuntansi sebagai
sistem informasi, 1.2 menafsirkan persamaan akuntansi, 1.3 mencatat transaksi
berdasarkan mekanisme debit dan kredit, 1.4 mencatat transaksi/dokumen kedalam
jurnal umum, 1.5 melakukan posting dari jurnal ke buku besar, 1.6 membuat
ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa, dan 1.7 menyusun laporan keuangan perusahaan jasa.
SMA Negeri 4 Ambon
adalah salah satu pendidikan formal yang terdiri dari kelas X,XI IPS,XI IPA,XII
IPS,XII IPA, SMA Negeri 4 Ambon juga menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) seperti pada umumnya mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 4
ambon di dapat pada saat siswa menduduki kelas XI IPS semester II. Terdapat tiga jam pelajaran setiap proses
tatap muka dengan nilai KKM mencapai 75, karena mata pelajaran akuntansi baru
didapat pada saat siswa menduduki kelas XI IPS dan merupakan mata pelajaran
baru dijenjang ini maka sering timbul permasalahan dalam pembelajaran di kelas.
Sulitnya mata pelajaran akuntansi dapat terlihat dari rata-rata nilai yang di
capai siswa yang masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal.
Tabel
1.1 Daftar Nilai Ulangan
Semester Kelas XI IPS4, Mei 2012 SMA Negeri 4 Ambon
NO
|
NAMA
SISWA
|
NILAI
|
1
|
A.L.T
|
20
|
2
|
B.W.S
|
20
|
3
|
B.S
|
40
|
4
|
B.M
|
50
|
5
|
B.H.F.S
|
20
|
6
|
C.S
|
50
|
7
|
D.S
|
20
|
8
|
D.S
|
20
|
9
|
D.M
|
50
|
10
|
E.E.P
|
10
|
11
|
E.S
|
50
|
12
|
F.H
|
10
|
13
|
G.M
|
20
|
14
|
I.O.H
|
20
|
15
|
I.K.P
|
50
|
16
|
J.Y
|
20
|
17
|
J.T
|
60
|
18
|
J.M
|
10
|
19
|
J.H
|
60
|
20
|
K.K
|
40
|
21
|
L.P
|
75
|
22
|
M.T.S
|
50
|
23
|
M.L
|
20
|
24
|
M.S
|
35
|
25
|
N.M
|
75
|
26
|
P. H
|
45
|
27
|
R.M.M
|
40
|
28
|
R.F.N
|
20
|
29
|
R.T
|
45
|
30
|
R. H
|
30
|
31
|
S. D
|
50
|
32
|
S. M
|
50
|
33
|
S. N
|
10
|
34
|
S. M
|
55
|
35
|
Y. L
|
50
|
36
|
Y. T
|
15
|
Sumber: Data Primer, 2012
Dari data Tabel di atas
ternyata nilai siswa pada mata pelajaran ini khususnya materi jurnal
penyesuaian yang hampir semua siswa hanya mendapat nilai di bawah 50 padahal
sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang mencapai 75, nilai
rata-rata yang di dapatkan yaitu 10,20,30,40,50,60 dan 2 orang siswa saja dari
36 orang siswa yang mendapat nilai mencapai nilai KKM yaitu 75.
Untuk mendukung
perolehan data di atas penulis juga melakukan wawancara awal secara langsung
dengan sebagian siswa yang mengatakan bahwa kegiatan belajar mengajar terbilang
pasif sangat sedikit siswa yang aktif sehingga kurang terjadi komunikasi dua
arah dengan guru dan siswa. Selain itu alasan ketidaktertarikan siswa pada mata
pelajaran akuntansi adalah akuntansi merupakan salah satu pelajaran sulit
karena membutuhkan ketelitian dan keterampilan, juga akuntansi banyak
perhitungan seperti mata pelajaran matematika, Metode yang dipakai guru
akuntansi juga masih menggunakan metode konvensional, juga prasarana yang
kurang memadai. Apalagi untuk materi jurnal penyesuaian siswa juga belum paham
mana akun-akun termasuk akun ril dan akun nominal serta tidak tahu akun-akun
mana yang perlu disesuaikan pada akhir perode akuntansi.
Hasil belajar
adalah tingkat pengetahuan yang dicapai oleh siswa terhadap materi yang
diterima ketika
mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran
di sekolah. Hasil belajar yang menunjukkan tingkat
pencapaian kompetensi melalui penilaian, dan hasil belajar dipengaruhi beberapa
faktor antara lain faktor eksternal dan internal sebagaimana di kemukakan ( Yatna Supriyana,2012) yaitu Faktor
Eksternal meliputi Faktor
yang berasal dari sekolah, dapat berasal dari guru, mata pelajaran yang
ditempuh, dan metode yang diterapkan. Faktor guru banyak menjadi penyebab
kegagalan belajar anak, yaitu yang menyangkut kepribadian guru, kemampuan
mengajarnya. Terhadap mata pelajaran, karena kebanyakan anak memusatkan
perhatianya kepada yang diminati saja, sehingga mengakibatkan nilai yang
diperolehnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Keterampilan, kemampuan, dan
kemauan belajar anak tidak dapat dilepaskan dari pengaruh atau campur tangan
orang lain. Oleh karena itu menjadi tugas guru untuk membimbing anak dalam
belajar, Anak tidak lepas dari kehidupan masyarakat. Faktor masyarakat bahkan
sangat kuat pengaruhnya terhadap pendidikan anak. Pengaruh masyarakat bahkan
sulit dikendalikan. Mendukung atau tidak mendukung perkembangan anak,
masyarakat juga ikut mempengaruhi.
Sedangkan faktor internal meliputi faktor minat yaitu bila Seorang
yang tidak berminat mempelajari sesuatu tidak akan berhasil dengan baik, tetapi
kalau seseorang memiliki minat terhadap objek masalah maka dapat diharakan
hasilnya baik. Masalahnya adalah bagainama seorang pendidik selektif dalam
menentukan atau memilih masalah atau materi pelajaran yang menarik siswa.
Berikutnya mengemas materi yang dipilih dengan metode yang menarik. Karena itu
pendidik/ pengajar perlu mengenali karakteristik siswa, misalnya latar belakang
sosial ekonomi, keyakinan, kemampuan, dan lain-lain, Keinginan
seorang siswa perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya.
Kemampuan akan baru terrealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar
atau berlatih. Hal ini besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, jika bahan
pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya maka hasil belajarnya
akan baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya akan lebih giat
belajar lagi.
Untuk dapat berhasil dalam
belajar , memang bukanlah suatu hal yang mudah. selain dituntut untuk menguasai
ilmu yang dipelajari untuk bekal hidup kelak, juga banyak problematika yang
harus dihadapi, hal inilah yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian
dengan judul
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Akuntansi Kompetensi Dasar Membuat Ikhtisar
Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Materi Jurnal Penyesuaian Dikelas XI IPS4 SMA
Negeri 4 Ambon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar