A.
Pendidikan Mengakibatkan Perbedaan Status
Menurut Roucek weren dalam Ary
H. gunawan,(2000:40) bahwa status sebagai berikut : 1) status adalah
posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. 2) status ialah posisi seseorang
dalam masyarakat.
Menurut Karsidi (2007:185)
mdisebutkan bahwa “makin tinggi sekolahnya makin tinggi tingkat penguasaan
ilmunya sehingga dipandang memiliki status yang tinggi di masyarakat”.
Dijelaskan bahwa pendidikan merupakan anak tangga mobilitas yang penting.
Untuk memperoleh status sosial menurut Ralph
Linton dalam Gunawan (2000:42) ada 2 macam yaitu :
Ø
Ascribed Status, ialah status yang diperoleh dengan
sendirinya oleh seorang anggota masyarakat. Misalnya dalam sistem kasta seorang
anak raja langsung menjadi bangsawan.
Ø
Achieved status, ialah kedudukan yang dicapai seseorang
dengan usaha yang disengaja. Misalnya sarjana untuk lulusan S1, magister untuk
lulusa S2 dan doktor untuk lulusan S3.
lebih lanjut menurut mayor polak dalam
gunawan (2000:42) menambahkan Assigned
status yaitu status diberikan kepada seseorang karena
jasanya. Misalnya seseorang yang berjasa karena dapat menghalau dan mengamankan
negeri dari kejahatan yang mengancam kesejahteraan negara.
Pada prisipnya pendidikan merupakan sarana
untuk meningkatkan status seseorang. Memperhatikan salah satu fungsi pendidikan
adalah proses seleksi terjadi di segala bidang kehidupan baik di sekolah maupun
di tempat-tempat lain.
Sekolah sebagai lembaga yang berfungsi
melatih dan mengembangkan tenaga kerja.sekolah mengajarkan bagaimana
bertanggung jawab terhadap tugas,disiplin sesuai aturan-aturan yang telah
ditetapkan.menurut Syuhada (1988:126-131). Kebutuhan masyarakat akan pendidikan
sangat penting sehingga dalam mengembangkan pendidikan perlu diperhatikan
hal-hal berikut :
1. Relevansi pendidikan dengan kebutuhan
masyarakat
2. Panduan pendidikan dan latihan
Berkaitan dengan lapangan pekerjaan
perlu adanya upaya antara lain :
ü
Informasi
lapangan kerja
ü
Layanan
kesehatan mental masyarakat
B. Peningkatan taraf hidup melalui
pendidikan
Pendidikan dapat dipergunakan untuk
membantu penduduk dalam meningkatkan taraf hidupnya ke tingkat yang lebih
tinggi melalui usaha mereka sendiri.
Keterkaitan antara tingkat pendidikan
dengan tingkat ekonomi atau hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat
sosial ekonomi seseorang digambarkan oleh Clark (1944) dalam Karsidi (2007:186)
sebagai berikut :
1) Makin tinggi tingkat seseorang, makin tinggi
penghasilannya
2) Tamatan sekolah Dasar/smp akan mendapat
penghasilan maksimal pada usia sekitar 25-34 tahun, tamatan sekolah menengah
atas akan mendapat penghasilan maksimal pada usia sekitar 35-44 tahun, dan
tamatan perguruan tinggi mendapat penghasilan maksimal pada usia sekitar 45-54
tahun.
3) Tamatan sekolah dasar dan sekolah menengah
pertama pada usia tua mendapatkan hasil rendah dari hasil ketika mereka mulai
bekerja. Tamatan sekolah menengah atas pada usia tua mendapat hasil yang
seimbang dengan hasil ketika mereka mulai bekerja. Tamatan perguruan tinggi
pada usia tua mendapat hasil yang lebih besar ketika mereka mulai bekerja.
C. Dimensi psikologis orang bekerja
Pada zaman sekarang ini dimana tingkat
teknologi lebih berkembang sedemikian rupa dapat dikatakan bahwa bekerja adalah
untuk memenuhi kebutuhan hidup yang mendasar. Pendapat St Paul dalam Bahar yang
berbunyi : anyone who would not work
should not eat artinya orang-orang yang tidak mau bekerja jangan makan.
Pendapat ini mengingatkan bahwa bekerja merupakan suatu kewajiban yang patut
dilakukan oleh individu agar terpenuhi kebutuhan hidupnya.
Kebutuhan psikologi yang perlu dipenuhi
oleh orang yang bekerja adalah KEPUASAN. Biasanya orang akan merasa puas atas
kerja yang dijalankan apabila ada yang Ia kerjakan itu dianggapnya telah
memenuhi harapannya atau sesuai dengan tujuan Ia bekerja. Kepuasan kerja
merupakan suatu sikap yang positif yang menyangkut penyesuaian diri yang sehat
dari para karyawan terhadap kondisi dan situasi kerja.
Berkaitan dengan prisip orang bekerja
menurut Bahar (1989:50) orang Arab mengungkapkan : bekerjalah engkau sedemikian
rupa seolah-olah engkau akan hidup selamanya dan beramalah (beribadahlah)
khusuknya seolah-olah engkau akan meninggal esok harinya. Sedangkan orang Amerika
memiliki etik kerja : siapa yang selalu bekerja keras dan penuh dedikasi dia
akan mencapai nasib baik dan keberuntungan.
Pendapat Miller dan Form dalam Anoraga
(2001:14) bahwa : motivasi untuk bekerja tidak dapat dikaitkan hanya pada
kebutuhan-kebutuhan ekonomis belaka, sebab orang tetap akan bekerja walaupun
mereka sudah tidak membutuhkan hal-hal yang bersifat materiil. Jadi walaupun
keadaan sosial ekonomis sudah mapan, tetap orang melakukan kegiatan kerja.
Pandangan mengenai kerja menurut Anoraga (2001:14-15)
bahwa :
ü
Kerja
merupakan bagian paling berdasar dari kehidupan
ü
Baik
pria maupun wanita menyukai pekerjaan
ü
Moral
dari pekerja
ü
Inisiatif
kerja tidak selalu tergantung pada uang
D. Sekolah dan hasil yang dicapai di
Indonesia
Tujuan didirikannya menurut Fajar dalam H.R
Syaukani (2002:80) minimal untuk memenuhi 3 hal yaitu : pertama , sebagai sarana implementasi kebijakan pendidikan yang
dikembangkan melalui sistem yang berlaku secara nasional, kedua , memenuhi dan mewujudkan pendidikan nasional yang mampu
secara akademik, dan ketiga, untuk
mengembangkan visi dan misimenuju kehidupan modern.
Banyak orang melihat pendidikan itu sebagai
investasi jangka panjang, bertambah orang bersekolah bertambah banyak ia
menanamkan modal. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan tingkat pendidikan dan
golongan pegawai yang baru diangkat mereka yang berijasah :
·
Sekolah
Dasar diangat pada golongan I a
·
SMP diangkat pada
golongan I b
·
SMA diangkat pada
golongan II a
·
Sarjana
Muda/DII diangkat pada golongan II b
·
D III diangkat pada golongan II c
·
Sarjana
(S1) diangkat pada golongan III a
·
Master
(S2) diangkat pada golongan III b
·
Doktor
diangkat pada
golongan III c
Tidak ada komentar:
Posting Komentar