Jumat, 05 Februari 2016

Pembelajaran Penemuan



Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)


1. Pengertian Metode Pembelajaran Penemuan (discovery learning)

Menurut Ratumanan (2015: 205), penemuan (discovery) merupakan suatu metode pembbelajaran yang dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivisme. Metode ini menekankan pada pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Istilah penemuan dalam pembelajaran harus dibedakan dengan peemuan dalam penelitian ilmiah. Penemuan dalam pembelajaran tidak berkaitan dengan menemukan suatu informasi atau pengetahuan yang benar-benar baru. Informasi atau pengetahuan tersebut telah ditemuakan (ada), iswa hanya diarahkan untuk mengulangi prosedur penemuan untuk menemukannya kembali.

Menurut Asmani (2011: 154), metode pembelajaran penemuan (discovery learning) merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa.

Secara khusus pembelajaran penemuan melatih keterampilan kognitif siswa untuk menemukan dan memecahkan masalah dengan atau tanpa bantuan orang lain. Belajar penemuan juga dapat membangkitkan keinginyahuan siswa, member motivasi untuk bekerja serius sampai mereka menemukan jawaban-jawaban. Siswa juga belajar memecahkan masalah secara mandiri dan meningkatkan kemampuan berpikir karena mereka harus menganalisis dan memanipulasi informasi.
Dalam pembelajaran dengan penemuan dapat digunakan beberapa strategi antara lain
1.    Strategi induktif
Strategi ini terdiri dari 2 bagian yaitu bagian data atau contoh khusus dan bagian generalisasi (kesimpulan). Data atau contoh khusus tidak dapat digunakan sebagai bukti, hanya merupakan jalan menuju kesimpulan. Mengambil kesimpulan dengan menggunakan strategi ini selalu mengandung resiko, apakah kesimpulan itu benar atau tidak. Karena kesimpulan yang ditentukan dengan strategi ini sebaiknya menggunakan kata “barangkali” atau “mungkin”.
2.    Strategi deduktif
Bila orang bicara mengenai metode penemuan, biasanya lalu dihubungkan dengan strategi induktif. Sebenarnya tidak demikian , dalam matematika metode deduktif memegang peranan penting dalam hal pembuktian. Karena matematika berisi argumentasi deduktif yang saling berkaitan, maka metode ini memegang peranan penting dalam pengajaran matematika. Dari konsep matek yang bersifat umum yang sudah diketahui siswa sebelumnya, siswa dapat diarahkan untuk menemukan konsep lain yang belum ia ketahui sebelumnya. 

2. Tujuan pembelajaran dan hasil belajar penemuan
1.    Pembelajaran penemuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami proses bagaiman pengetahuan itu diperoleh. Pengalaman langsung nemenukan konsep atau prisip tertentu akan menjadi pengalaman menarik dan berkesan bagi siswa. Hal ini akan mebuat pembelajaran makin menarik, bermakna, dan memberikan dampak positif terhadap motivasi siswa untuk belajar.
2.    Pembelajaran penemuan memberikan dorongan partisipasi belajar siswa secara optimal. Siswa kan terlibat aktif baik secra fisik maupun secara kognitif. Keterlibatan aktif ini di satu sisi akan membuat suasana akademik semakin berkembang, tetapi disisi lain akan memberikan dapak posostif bagi peningkatan memorisasi.
3.    Pembelajaran penemuan mendorong terjadinya proses berpikir tingkat tinggi  yang meliputi berpikir kritis, kreatif dan memcahkan masalah. Dalam penemuan siswa juga diberi fasilitasi untu mengikuti prosedur kerja yang mengantarkannya untuk menemukan sebuah prinsip penemuan.

Melalui pembelajaran penemuan, selain diperoleh penguasaan materi, siswa juga diharapkan memperoleh hasil pembelajaran sebagai berikut.
1.    Meningkatkan daya retensi
2.    Meningkatkan keterlibatan aktif
3.    Meningkatkan kemampuan penalaran
4.    Meningktkan kemampuan kerjasama dan kecakapan social lainnya


3. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode pembelajaran penemuan Discovery Learning

Abimanyu dkk (2009: 71), menetapkan langkah-langkah pelaksanaan metode pembelajaran penemuan (discovery learning) sebagai berikut.

a.    Kegiatan Persiapan 

a)   mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa
b)   merumuskan tujuan pembelajaran
c)   menyiapkan problem (materi pelajaran) yang akan dipecahkan.
d)   menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

b.    Kegiatan Pelaksanaan Penemuan
1)  Kegiatan Pembukaan

a)   Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi pelajaran yang telah diajarkan.
b)   Memotivasi siswa dengan menunjukan foto/gambar penemu-penemu matematika yang terkenal agar siswa termotivasi untuk menjadi penemu.
c)   Mengemukakan tujuan pembelajaran dan kegiatan/tugas yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran itu. 

2)  Kegiatan Inti

a)   Mengemukakan problem yang akan dicari jawabannya melalui kegiatan penemuan
b)   Diskusi pengarahan tentang cara pelaksanaan penemuan berupa kegiatan penyelidikan/percobaan untuk menemukan konsep atau prinsip yang telah ditetapkan.
c)   Membantu siswa dengan informasi atau data, jika diperlukan siswa
d)   Membantu siswa melakukan analisis data hasil temuan, jika diperlukan
e)   Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa
f)     Memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan.
g)   Memberi kesempatan siswa melaporkan hasil temuannya

3)  Kegiatan Penutup

a)   Siswa membuat rangkuman hasi-hasil penemuanya
b)   Melakukan evaluasi hasil dan proses penemuan
c)   Melakukan tindak lanjut yaitu meminta siswa melakukan penemuan ulang jika belum menguasai materi dan meminta siswa mengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang telah melakukan penemuan dengan baik.


Peranan guru dalam penggunaan metode penemuan dalam pembelajaran sebagai berikut.
1.    Memperhatikan bahwa tidak semua materi dapat diajarkan dengan menggunkan metode penemuan.
2.    Dalam penemuan, guru juga harus mempertimbangkan matang-matang strategi apa yang akan digunakan.
3.    Guru harus mendorong siswa untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya baik secara mandir atau bersama dengan kelompoknya, bukan mengajarkan mereka jawaban dari masalah yang dihadapi tersebut.


Daftar Pustaka
Ratumanan, T. 2015. Inovasi Pembelajaran. Yokyakarta: Ombak