Jumat, 01 April 2016

Pengertian,Prinsip dan Implementasi Pendekatan Keterampilan Proses



 Pendekatan Keterampilan Proses

1. Pengertian Keterampilan Proses

            Keterampilan proses adalah keterampilan memproses informasi yang diwarnai dengan prinsip – prinsip Cara Belajar Siswa Aktif yang secara umum hampir sama dengan pembelajaran kontekstual (contextual Teaching and Learning/CTL) seperti yang termuat dalam kurikulum 2004 dan 2006. Pendekatan keterampilan proses pada hakekatnya adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang berfokus pada pelebatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar (Conny, 1992).
            Pendekatan keterampilan proses akan efektif jika sesuai dengan kesiapan intelektual. Oleh karena itu pendekatan keterampilan proses harus tersusun menurut urutan yang logis sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa.dengan demikian keberhasilan anak dalam belajar matematika menggunakan pendekatan keterampilan proses adalah suatu perubahan tingkah laku dari seorang anak yang belum paham terhadap permasalahn matematika yang sedang dipelajari sehingga menjadi paham dan mengerti permasalahannya.
            Berdasarka uraian tersebut , terlihat bahwa kelebihan dari pendekatan keterampilan proses dan proses pembelajaran antara lain :
1.      Siswa terlibat langsung dengan objek nyata sehingga dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
2.      Siswa menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari
3.      Melatih siswa untuk lebih berfikir kritis
4.      Melatih siswa untuk bertanya dan terlibat lebih aktif  dalam pembelajaran.
5.      Mendorong siswa untuk menemukan konsep-konsep baru
6.      Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menggunakan metode ilmiah.

2. Prinsip Pendekatan Keterampilan Proses
Dalam membahas pendekatan keterampilan proses, prinsip-prinsip tentang pendekatan tersebut menjadi hal mutlak yang harus dipahami. Hal yang terpenting yaitu bahwa dalam pembelajaran yang dilakukan orientasinya tidak hanya produk belajar yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran saja, melainkan lebih dari itu. Pembelajaran yang dilakukan juga dirahkan pada bagaimana memperoleh hasil belajar atau bagaimana proses menca[ai tujuan pembelajaran yang diharapkan terpenuhi.
Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat sejumlah prinsip – prinsip pendekatan keteramilan proses menurut Conny (1992) meliputi :
1.      Kemampuan mengamati
2.      Kemampuan menghitung
3.      Kemampuan mengukur
4.      Kemampuan mengklasifikasikan
5.      Kemampuan menghubungkan
6.      Kemampuan membuat prediksi (ramalan)
7.      Kemampuan melaksanakan penelitian
8.      Kemampuan mengumpulkan dan menganalisis data
9.      Kemampuan menginterpretasikan data
10.  Kemampuan mengkomunikasikan hasil


  • Kemampuan Mengamati

Mengamati merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting untuk memperoleh pengetahuan. Kegiatan ini tidak hanya sekedar melihat tetapi juga dengan memanfaatkan kemampuan panca inderayang mungkin biasa digunakan untuk memperlihatkan hal yang diamati, kemudian mencatat apa yang diamati, memilah-milah bagiannya berdasarkan kriteria tertentu, juga berdasarkan tujuan pengamatan , serta mengolah hasil pengamatan dan menuliskan hasilnya.


  • Kemampuan Menghitung

Kemampuan ini sangat penting karena dapat melibatkan semua aktivitas kehidupan siswa dimana saja.


  • Kemampuan Mengukur

Dapat diartikan sebagai membandingkan yang diukur dengan satuan ukuran tertentu yang telah ditetapkan.


  • Kemampuan Mengklasifikasi

Kemampuan ini merupakan kemampuan mengelompokkan atau menggolongkan sesuatu yang berupa benda, fakta, informasi dan gagasan. Pengelompokan ini berdarsarkan karakteristik atau ciri-ciri yang sam dalam tujuan tertentu, baik dalam kegidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan.


  • Kemampuan Menemukan Hubungan


Kemampuan ini merupakan kemampuan penting yang perlu dikuasai oleh siswa. Yang termasuk dalam kemampuan ini adalah fakta, informasi, gagasan, pendapat, ruang dan waktu. Kesemuanya merupakan variable untuk menentukan hebungan antara sikap dan tindakan yang sesuai.


  • Kemampuan Membuat Prediksi (Ramalan)

Dalam teori penelitian, kemampuan membuat ramalan disebut juga kemampuan menyusun hipotesis. Hipotesis adalah suatu perkiraan yang beralasan untuk menerangkan suatu kejadian tau pengamatan tertentu.


  •  Kemampuan Melaksanakan Penelitian (Percobaan)

percobaan bagi peserta didik, berarti mereka terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat ilmiah dan kegiatan-kegiatan pemecahan masalah. Ketrampilan percobaan atau eksperimen  merupakan salah satu ketrampilan terintegrasi, artinya membutuhkan ketrampilan-ketrampilan lain dalam pelaksanaannya.


  • Kemampuan Mengumpulkan Dan Menganalisis Data

Kemampuan ini merupakan bagian dari kemampuan untuk melaksanakan penelitian. Dalam kemampuan ini, siswa perlu menguasai bagaimana cara-cara mengumpulkan data dalam penelitian baik kuantitatif maupun kualitatif.


  • Kemampuan Menginterpretasikan Data

Dalam kemampuan ini siswa perlu menginterpretasikan hasil yang diperoleh dan disajikan dalam bentuk table, diagram, grafik  atau histogram.


  • Kemampuan Mengkomunikasikan Hasil

Dalam kemampuan ini siswa dilatih untuk bagaimana mengkomunikasikan hasil penemuannya kepada orang lain dalm bentuk laporan penelitian atau juga karangan.

3. Implementasi Keterampilan Proses


 A. Pengorganisasian Kelas
            Pengorganisasian kelas merupakan serangkaian kegiaan yang dilaksanakan guru dalam mengatur kelas. Pendekatan ini menghendaki para gur dapat mengorganisasikan kelas sebaik-baiknya sehingga dapat tercipta suasana kelas yang memungkinkan siswa belajar dengan baik. Kegiaan ini meliputi pengelolaan kelas secara fisik maupun nonfisik.
            Secara fisik antara lain berupa pengaturan ruang kelas yang meliputi empat duduk siswa, leak papan tulis, rak-rak buku, lemari dan media pembelajaran. Sedangkan pengorganisasian kelas yang bersifat nonfisik meliputi pengelolaan suasana kelas yang memungkinkan anak merasa aman, gembira, bersemangat, dan bergairah untuk belajar.
            Suasana ini dapat tercipta, anatara lain dengan cara sebagai berikut :
1)     Komunikasi yang tercipta hendaknya multiarah.
2)     Jam belajar harus dikelolah secara efektif dan efisien
3)     Pengelompokkan siswa hendaknya memperhatikan masalah yang akan dibahas siswa, kemampuan siswa, jenis kelamin siswa, kemudahan hubungan antara siswa, minat siswa, sifat kelompok dan jumlah anggota kelompok.

B. Metode dan Teknik Belajar Mengajar

Dalam pengembangan matematika, metode diartikan sebagai sisem perencanaan perencanaan matematika secara menyeluruh untuk memilih, mengorganisasikan dan menyajikan materi pelajaran matematiak secara teratur. Sedangkan teknik diartikan sebagai metode aau sistem mengajar sesuatu.
Secara garis besar menurut Sudjana (1989), mengenalkan beberapa teknik penyajian pembelajaran yang sering digunakan adalah :
a)     Ceramah
b)     Diskusi
c)      Resitasi (penugasan)

D. Penilaian
Pada pendekatan keterampilan proses, baik hasil maupun proses perlu dinilai oleh para guru. Penilaian hasil dapat dilakukan dengan bentuk tes yang biasa dilakukan oleh seorang guru seperti, tes pilihan ganda, benar salah, tes dengan jawaban ringkas, penulisan esai, penyelesaian soal, pelaksanaan eksperimen, dan penegerjaan tugas tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar