Senin, 12 Oktober 2015

Proses pembuatan minyak kayu putih

Minyak Kayu Putih
Kayu putih  (malaleuca leucadebdra syn)merupakan pohon penghasil minyak kayu putih. Berasal dari daun pohon kayu putih melalui beberapa proses penyulingan baik secara tradisional maupun modern dengan menggunakan berbagai alat penyulingan. Potensi minyak kayu putih berasal dari Maluku dan tersebar di beberapa daerah yaitu di Pulau Seram (Desa Piru, Eti, Kaibobu, Waesala, kelang, Allang Asaude dll), pulau Buru dan beberapa tempat lainnya.
Proses penyulingan
·         Bahan Baku
Sebagai bahan baku minyak kayu putih adalah daun pohon kayu putih yang sudah mencapai umur lebih dari 6 bulan. Sebaiknya berumur anatara 6-12 bulan. Daun yang masih terlalu mudah atau sudah terlampau tua akan menghasilkan rendemen minyak sedikit denganmutu yang rendah pula. Temapat penimbunan daun sebelum disuling sebaaiknya dibuat dan dibentuk rak-rak. Untuk mencegah fermentasi daun yang menurunkan kandungan minyaknya, penundaan penyulingan sebaiknya tidak lebih dari 6 hari.

·         Peralatan
Peralatan yang diperlukan dalam rangka penyulingan minyak kayu putih adalah:
1.    Ketel penyulingan
Adalah tempat daun yang akan disuling dan bahan tersebut berhubungan langsung dengan air dan uap. Ketel hasil rekayasa baristand industry Ambon terbuat dari stainless steel dengan kapasitas 200kg.
2.    Bak pendingin (Kondensor)
Pendingin yang didalamnya terdapat pipa yang berfungsi merubah uap menjadi cair. Kecepatan aliran uap yang keluar dari kondensor dipengaruhi panjang  dan diameter pipa pendingin. Kondensasi yang tidak sempurna menyebabkan air terbawak ke dalam minyak atau sebagian uap tidak terkondensasi sehingga mengurangi rendemen minyak.
3.    Tungku
Tungku merupakan hal yang penting dalam hal kebutuhan pembakaran, supaya dengan menggunakan kayu bakar sedik dapat menghasilkan kalor yang besar.
4.    Alat penampung minyak
Tempat ini merupakan alat pemisah minyak dan air.

·         Proses Penyulingan
Penyulingan minyak kayu putih merupakan proses hidrodifusi minyak yang melarut dahulu ke dalam air mendidih dan keluar dari sel secara osmosa. Pada proses penguapan air bersama uap minyak kayu putih keluar dan masuk pendingin kemudian diembunkan menjadi fase cair kembali. Untuk alat penyulingan minyak kayu putih digunakan 1 unitalat industry. Bahan baku diletakan di saringan. Pada bagian bawah terdapat kuali berisi air yang akan menyalurkan uap panas ke dalam bahan melalui lubang saringan. Lama penyulingan 6 jam, rendaman 0,9 – 1,0 % atau 4 jam dari tetesan pertama
·         Kegunaan
Sebagian besar masyarakat Indonesia telah menganal minyak kayu putih, sehingga penggunaannya juga telah meluas. Di samping dapat digunakan sebagai obat tradisional dalam negeri, minyak kayu putih juga merupakan salah satu eksport komoditi. Kegunaannya untuk mengobati gatal-gatal, menghilangkan rasa kembung pada perut, masuk angin, obat antiseptic dan pembuatan obat kumur, pasta gigi dan tablet tertentu.
Sumber: Dinas Perindustrian
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar