Senin, 06 April 2015

cerita yang mengubah hidup



Hidup yang bermakna

Jika kita ingin memahami arti perjuangan hidup dan keikhlasan, belajarlah dari gadis kecil ini, namanya Yu Yuan. Saat itu Yu Yuan baru lahir, dibuang di sebuah kebun dan ditemukan oleh seorang lelaki yang akhirnya merawat gadis kecil itu dddan menjadddi papa angkatnya. Lelaki itu seoarang yang sangat miskin, sehingga tidak sanggup membeli susu atau makanan bayi untuk Yuan.air beras atau tajin menjadi makanannya saat itu.
Dengan gizi yang tidak cukup, Yuan tumbuh dengan tubuh yang sangat kurus, bahkan sakit-sakitan. Walaupun begitu dia sangat menyayangi papa angkatnya. Yu Yuan terkenal anak yang sngat cerdas, semua mata pelajaran mendapat, semua mata pelajaran mendapat nilai 100. Saat di rumah ia tidak lupa membantu papa angkatnya memasak, mencuci baju dan memotong rumput. Pada mei 2015 ia divonis menderita penyakit leukemia atau kanker darah. Biaya operasi sangat mahal 3 milliar.papa angkatnya meminjam sana sini, tetapi tidak cukup.
Suatu hari Yu Yuan berkata kepada papanya, “Aku ingin meninggal saja”, mendengar itu papa angkatnya bertanya “mengapa ingin meninggal?  Yu Yuan menjawab. “Aku anak pungutan semua orang mengatakan hidupku tidak berharga , tidaklah pantas untuk penyakit ini, biarlah aku keluar dari rumah sakit. Akhirnya pada tanggal 18 juni Yu Yuan keluar dari rumah sakit setelah ia mewakili papa angkatnya manandatangani surat pelepasan perawatan rumah sakit. Dia minta dibelikan baju baru dan difoto, “Setelah aku meninggal, jika papa merindukan aku, lihatlah foto ini”, ujar Yu Yuan. Uang hasil sumbangan dari berbagai pihak Ia donasikan kepada sesamanya yang sakit leukemia.
Tuhan ajarlah kami untuk memiliki hati seperti hatiMu, dan mau menjadi saluran berkat untuk orang lain ditengah kekurangan kami. Amin!







Lihatlah Yesus dalam diri orang sakit

Ada seorang suster yang baru saja tamat dari pendidikannya. Ia berasal dari keluarga kaya dan tinggal di luar India.ia bergabung dengan terekat Bunda Teresa untuk melayani di Kalkuta,India. Supaya diterima diterekat itu, ia harus menjalani tahapan-tahapan. Tahap pertama sebagai postulan selama satu tahun, kemudian ditahap kedua sebagai novis. Pada tahapan ini ia akan mendatangi penampungan papah di Kalkuta. Sebelum suster itu pergi, dia diingatkan bahwa di rumah penampungan itu ia akan bertemu dengan Yesusdalam penyamaran yang sangat menyedihkan. Lalu suster itu pergi, dan 3 jam kemidian dia kembali.
Suster muda itu telah melihat banyak hal dan berkata kepada Bunda Teresa dengan senyum” selama 3 jam saya telah menyentuh tubuh Kritus”. Dan Bunda Teresa berkata “apa yang terjadi?. Dia berkata: mereka membawa seorang yang terjatuh ke dalam gorong-gorongdan meringkuk di sana beberapa waktu lamanya. Badannya penuh belatung (ulat-ulat kecil), kotor dan terluka. Sekalipun saya merasa sulit namun saya membersihkannya dan ketika saya tahu bahwa ketika saya menyentuh tubuhnya yang lemah, kotor dan sakit itu saya sedang menyentuh tubuh Kritus.
Hanya orang melayani dengan hati yang tulus saja yang dapat melakukan hal-hal yang sulit seperti itu. Yang itu yang disampaikan Paulus kepada Timotius dan kita semua bahwa dalam melakukan tugas yang dipercayakan kepada kita, haruslahh kita lakukan dengan iman dan hati nurani yang murni, sehingga apa yang kita lakukan dapat memberikan sukacita bagi orang lain terutama kepada mereka yang menderita.
Tuhan jadikan kami alat damai sejahteraMu. Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar